Kritik Arsitektur
Kritik merupakan rekaman dari tanggapan terhadap
lingkungan buatan (built environment). Kritik meliputi semua tanggapan
termasuk tanggapan negatif dan pada hakekatnya kritik bermaksud menyaring dan
melakukan pemisahan. Ciri pokok kritik adalah pembedaan dan bukan.
Ada beberapa Metode dr Kritik Arsitektur itu sendiri,
terdiri dari :
· Kritik Normatif :
Kritik ini berdasarkan pada pedoman baku normatif.
· Kritik Penafsiran/Kritik Interpretif : Kritik ini merupakan penafsiran dan bersifat pribadi.
· Kritik Deskriptif : Bersifat tidak menilai, tidak menafsirkan, semata-mata membantu orang melihat apa yang sesungguhnya ada,
menjelaskan proses terjadinya perancangan
bangunan.
Mengenal Kritik Penafsiran atau Kritik
Interpretif
Hakikat Metode Interpretif
-Kritikus sebagai
seorang interpreter atau pengamat yang sangat personal.
- Bentuk kritik
cenderung subjektif namun tanpa ditunggangi oleh klaim doktin, klaim
objektifitas melalui pengukuran yang terevaluasi.
-Mempengaruhi
pandangan orang lain untuk bisa memandang sebagaimana yang kita lihat.
-Menyajikan satu
perspektif baru atas satu objek atau satu cara baru memandang bangunan.
-Melalui rasa
artistiknya mempengaruhi pengamat merasakan sama sebagaimana yang ia alami.
-Membangun satu
karya “bayangan” yang independen melalui bangunan sebagaimana miliknya.
Metode Kriktik Deskriptif
Ciri ciri dari metode Deskriptif :
- Factual atau lebih nyata.
- Mencatat pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota.
- Lebih bertujuanpada kenyataan bahwa jika kita tahu apa yang sesungguhnya, aga dapat lebih memahami bangunan.
- Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui berbagai bentuk unsur bentuk di tampilkannya.
- Tidak di pandang sebagai bentuk jugde atau interprete. Tetapi sekedar metode untuk melihat bangunan sebagaimana adanya dan apa yang terjadi di dalamnya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar